Google dan Meta Desak Australia Tunda Aturan Anak Main Medsos

Google dan Meta meminta pemerintah Australia untuk menunda rencana pelarangan anak di bawah 16 tahun menggunakan media sosial. Mereka menyarankan agar pemerintah melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap dampak penggunaan media sosial bagi anak-anak sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Kedua perusahaan teknologi tersebut menekankan pentingnya uji coba verifikasi usia sebelum menerapkan aturan baru tersebut. Mereka berpendapat bahwa tanpa hasil yang jelas dari uji coba tersebut, baik industri maupun masyarakat Australia tidak akan memahami konsekuensi dari aturan tersebut.

Dalam pandangan Google dan Meta, aturan yang diusulkan tidak konsisten dan tidak efektif. Mereka menekankan perlunya sistem verifikasi usia yang komprehensif, seperti menggunakan biometrik atau identifikasi pemerintah, untuk menentukan batasan usia pengguna media sosial.

Selain itu, aturan ini juga akan memberikan tekanan kepada platform media sosial untuk memastikan perlindungan verifikasi usia, dengan ancaman denda hingga US$32 juta untuk pelanggaran sistemik. Meskipun Partai Liberal mendukung aturan ini, beberapa anggota parlemen independen menilai pemerintah terlalu terburu-buru dalam proses legislasi.

TikTok juga menyuarakan kekhawatiran terhadap RUU tersebut, menilai bahwa aturan tersebut tidak jelas dan bahwa pemerintah seharusnya melakukan konsultasi lebih lanjut dengan para ahli dan organisasi terkait sebelum mengesahkan RUU tersebut.

Elon Musk, pemilik platform media sosial X, juga mengecam RUU tersebut karena dianggap dapat merugikan hak asasi manusia anak-anak dan remaja. Menurut Musk, aturan ini bisa membatasi kebebasan berekspresi dan akses informasi bagi generasi muda.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah mengumumkan rencana pelarangan anak di bawah 16 tahun menggunakan media sosial sebagai bagian dari upaya untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif media sosial. Albanese menekankan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak-anak.

Dengan adanya reaksi dari Google, Meta, TikTok, dan Elon Musk, pemerintah Australia diharapkan untuk mempertimbangkan ulang aturan yang diusulkan tersebut. Dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, diharapkan kebijakan yang diambil dapat lebih efektif dan tidak merugikan bagi pengguna media sosial di Australia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *