Badan Bank Tanah (BBT) memiliki target untuk mengelola lahan baru seluas 140.000 hektare (Ha) hingga tahun 2025. Parman Nataatmadja, Kepala Badan Bank Tanah, mengungkapkan bahwa target tersebut ditetapkan berdasarkan tren positif kinerja pengelolaan lahan sepanjang tahun 2024. “Alhamdulillah, tahun ini kami mencatatkan perolehan terbesar sejak pendirian Badan Bank Tanah. Kami berkomitmen untuk mengelola tanah-tanah yang kami peroleh dengan baik demi mewujudkan ekonomi berkeadilan di Indonesia,” ujar Parman dalam acara Kinerja 2024 dan Outlook 2025 di Bandung, pada Jumat (17/1/2025).
Lahan seluas 140.000 hektare yang akan dikelola berasal dari tanah yang telah ditetapkan oleh pemerintah, termasuk tanah bekas hak, kawasan dan tanah terlantar, tanah pelepasan kawasan hutan, tanah timbul, tanah hasil reklamasi, tanah bekas tambang, dan lainnya. Selain itu, lahan tersebut juga akan berasal dari pihak lain seperti kelolaan lahan pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah, Perdananto Aribowo, menjelaskan bahwa hingga tahun 2024, total aset kelolaan lahan Bank Tanah mencapai 33.115,6 hektare (Ha). Rinciannya, sebanyak 10.960,4 Ha merupakan realisasi kelolaan tahun 2022 dan 7.518 Ha realisasi tahun 2023. Pada tahun 2024, Badan Bank Tanah berhasil merealisasikan lahan baru seluas 14.637,2 Ha, yang menunjukkan peningkatan 194% secara tahunan.
“Dengan pencapaian yang telah kami raih pada tahun 2024, kami optimistis dapat melampaui target yang sudah kami tetapkan untuk tahun ini,” tutup Ari.
Dengan semangat yang tinggi, Badan Bank Tanah siap untuk terus mengelola lahan dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi berkeadilan di Indonesia. Semoga target-target yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.