Anggota Holding BUMN Danareksa, PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) sedang berusaha keras untuk mengembangkan ekosistem perdagangan komoditas dengan cara yang cerdas. Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, telah menyatakan bahwa kerja sama ini melibatkan pemerintah pusat, kementerian terkait, Pemda, BUMN, BUMD, dan pelaku terkait lainnya. Mereka ingin mengubah sistem perdagangan komoditas di berbagai daerah agar lebih kuat dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.
Menurut Budi, tantangan utama dalam sektor pangan adalah produktivitas produksi, kualitas, harga, dan kesejahteraan petani. Dia juga menyoroti masalah penurunan harga komoditas saat panen yang sering terjadi. Pada pertengahan tahun 2024, beberapa daerah produsen komoditas sedang mengalami panen raya, tetapi petani menghadapi kesulitan karena harga turun drastis akibat melimpahnya pasokan.
Budi menyarankan agar petani memanfaatkan Sistem Resi Gudang dan ekosistem sekitarnya untuk menunda penjualan dan mendapatkan pembiayaan untuk produksi selanjutnya. PT KBI dan anak perusahaannya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI), akan membangun ekosistem yang terintegrasi untuk memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi semua pihak yang terlibat.
Sistem Resi Gudang memungkinkan petani, pengusaha, dan pemilik komoditas untuk menggunakan barang yang disimpan di gudang sebagai jaminan keuangan atau sebagai komoditas yang siap diperdagangkan. PT KBI dan PT KPBI juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemberian pembiayaan komoditas.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ekosistem perdagangan komoditas di Indonesia dapat menjadi lebih efisien dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak terlibat. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.