PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus mengambil langkah-langkah kreatif dalam menekan biaya logistik. Salah satunya adalah dengan mempercepat transformasi melalui digitalisasi operasional. Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menjelaskan bahwa upaya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan pelabuhan guna menciptakan biaya logistik yang lebih kompetitif secara nasional.
Pelindo telah melakukan berbagai strategi dalam rangka transformasi hingga ke level operasional. Standarisasi layanan telah diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan menyatukan sistem pelayanan dan pembayaran melalui aplikasi online dan digital. Akselerasi digitalisasi juga diwujudkan dengan integrated planning and control room yang memantau semua layanan jasa kepelabuhanan secara terpusat.
Transformasi digital ini mendukung upaya Pelindo dalam memperpendek port stay dan cargo stay, sehingga mendorong biaya logistik menjadi lebih efisien. Selain itu, penerapan sistem operasi pelabuhan multi-terminal terintegrasi atau Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M) juga menjadi terobosan lain dalam layanan jasa kepelabuhanan.
Dengan adanya PTOS-M, layanan kepelabuhanan kargo non-petikemas menjadi lebih efisien melalui fungsi planning dan controlling yang terintegrasi dengan berbagai sistem lainnya. Fitur-fitur seperti online booking request, operation planning, storage inventory, serta control and monitoring memberikan kemudahan bagi pengguna jasa.
Upaya Pelindo dalam meningkatkan layanan telah berdampak positif terhadap performa kinerja perseroan. Arus barang non peti kemas yang dilayani oleh Pelindo terus meningkat dari waktu ke waktu, menunjukkan bahwa standarisasi dan digitalisasi operasional yang dilakukan berhasil menopang kenaikan arus barang.
Arif menegaskan bahwa digitalisasi layanan kepelabuhanan membuat arus barang menjadi lebih lancar dan terawasi melalui sistem terintegrasi yang responsif. Implementasi PTOS-M di beberapa pelabuhan telah membawa hasil positif, seperti peningkatan trafik general cargo dan komoditas curah kering.
Pengguna jasa kepelabuhanan juga memberikan tanggapan positif terhadap peningkatan produktivitas yang dicapai. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah bongkar muat komoditas yang berhasil dilakukan setelah modernisasi infrastruktur.
Pelindo berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan industri kepelabuhanan dan logistik di Indonesia melalui inovasi, transformasi, dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan. Bersama-sama, kita dapat membangun dan memajukan pelabuhan dan ekosistem logistik di Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.