PLN terus berupaya memperkuat sistem kelistrikan nasional dengan meresmikan reserve margin bergerak berkapasitas 10 MW. Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal serta kepulauan di Indonesia.
Feby Joko Priharto, Direktur Utama PLN Nusa Daya, menjelaskan bahwa reserve margin bergerak ini memungkinkan PLN memberikan respons cepat terhadap kebutuhan daya di lokasi-lokasi tertentu. Dengan kapasitas 10 MW, perangkat ini dirancang fleksibel, mudah dipindahkan, dan mampu menjaga kestabilan sistem kelistrikan.
Adi Lumakso, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), juga memberikan dukungan terhadap inisiatif ini. Inovasi ini merupakan bukti nyata komitmen PLN untuk memberikan solusi yang responsif dan berkelanjutan dalam menyediakan pasokan listrik yang andal, fleksibel, dan adaptif.
Peresmian reserve margin bergerak ini juga menjadi salah satu solusi nyata dalam mengatasi tantangan memastikan kecukupan daya di kawasan 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar) dan kepulauan. Teknologi ini dirancang untuk menjamin keberlanjutan pasokan listrik di wilayah-wilayah kritis, sehingga dapat mendukung upaya pemerataan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Reserve margin bergerak ini dilengkapi teknologi mutakhir yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. Perangkat ini dapat dengan mudah dipindahkan ke berbagai lokasi yang membutuhkan cadangan daya, memastikan kestabilan pasokan listrik di daerah dengan kebutuhan mendesak.
Dengan langkah strategis ini, PLN Nusa Daya terus berupaya memperkuat sistem kelistrikan nasional dengan meresmikan reserve margin bergerak berkapasitas 10 MW. Inisiatif ini diharapkan dapat menjawab tantangan kebutuhan listrik di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) serta kepulauan di Indonesia. Direktur Utama PLN Nusa Daya, Feby Joko Priharto, menyatakan bahwa keberadaan reserve margin bergerak akan memungkinkan PLN memberikan respons cepat terhadap kebutuhan daya di lokasi-lokasi tertentu.
Feby juga menekankan bahwa teknologi ini dirancang fleksibel, mudah dipindahkan, dan mampu menjaga kestabilan sistem kelistrikan. Hal ini sangat penting terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses listrik atau permintaan daya yang meningkat. Adi Lumakso, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), juga memberikan dukungan terhadap inisiatif ini sebagai bukti komitmen PLN untuk terus memberikan solusi yang responsif dan berkelanjutan.
Peresmian reserve margin bergerak ini menjadi salah satu solusi nyata dalam mengatasi tantangan memastikan kecukupan daya di kawasan 3T dan kepulauan. Teknologi ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerataan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan teknologi mutakhir yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar, perangkat ini dapat dipindahkan ke berbagai lokasi yang membutuhkan cadangan daya.
Dengan langkah strategis ini, PLN Nusa Daya tidak hanya memenuhi kebutuhan kelistrikan, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai pelopor solusi kelistrikan yang inovatif dan berkelanjutan di Indonesia. Harapannya, keberadaan reserve margin bergerak ini dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan memperkuat keadilan energi di seluruh penjuru negeri.
Adi Lumakso menegaskan bahwa inovasi ini merupakan langkah strategis PLN Nuda Daya dalam menghadirkan solusi di sektor kelistrikan. Melalui sinergi empat pilar — pemerintah, regulator, masyarakat, dan sektor usaha — PLN terus berkomitmen untuk memberikan solusi yang responsif dan berkelanjutan demi keberlangsungan pasokan listrik di Indonesia.
Dengan demikian, PLN terus bergerak maju dalam memperkuat sistem kelistrikan nasional dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan industri. Semoga inovasi reserve margin bergerak ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh Indonesia.