Samsung terus berusaha untuk memberikan inovasi kepada pelanggannya di berbagai sektor, termasuk dalam kehidupan rumah tangga. Salah satu buktinya adalah pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang terus dilakukan oleh Samsung. Joseph Martius, Head of Home Appliances Business, Samsung Electronics Indonesia, mengatakan bahwa kehadiran teknologi AI ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan Samsung. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat saat ini, hampir semua hal telah mengalami digitalisasi.
“Kita terus memperkenalkan teknologi baru. Sekarang era Bespoke AI. Semua hal kini menggunakan AI. Semuanya AI,” kata Joseph Martius dalam acara ‘Do Less, Live More, with Bespoke AI Home Appliances’ di Jakarta. Bespoke merupakan lini produk terbaru dari Samsung yang mencakup kulkas, mesin cuci, pengering, dan air purifier. Semua produk ini dapat terhubung dengan aplikasi SmartThings yang dikembangkan oleh Samsung.
Joseph menjelaskan bahwa teknologi AI yang dikembangkan oleh Samsung dapat membuat kehidupan pengguna menjadi lebih sederhana dan ramah lingkungan. Dengan teknologi ini, pengguna dapat menghubungkan semua produk Samsung dalam satu smartphone, sehingga memudahkan pengguna untuk mengontrol peralatan elektronik rumah tangga buatan Samsung. Hal ini juga membantu dalam efisiensi penggunaan energi.
“Dengan Bespoke AI, sekarang kita sebagai konsumen dapat menghubungkan semua perangkat kita. Sehingga hidup kita menjadi lebih nyaman dan kita dapat menikmati hidup sesuai dengan tagline kami ‘Do Less Live More’,” ujarnya. Pengguna dapat memanfaatkan aplikasi SmartThings yang tersedia di Playstore atau App Store untuk mengontrol semua perangkat elektronik Samsung yang menggunakan teknologi pintar.
Kontrol tidak hanya bisa dilakukan oleh satu orang, tetapi juga dapat dibagikan kepada anggota keluarga lainnya. “Mudah untuk terhubung. Bespoke AI dengan SmartThings sangat mudah dihubungkan dengan perangkat di rumah. Setelah login, kita dapat menghubungkan hingga 20 orang di rumah. Karena setiap orang memiliki preferensi yang berbeda di rumah. 20 orang dapat memiliki akses untuk mengatur peralatan rumah tangga,” jelasnya.
detikcom mencoba teknologi ini dengan kulkas Bespoke Samsung. Saat smartphone dan kulkas pintar terhubung ke jaringan yang sama, pengguna dapat dengan mudah mengatur suhu perabot elektronik tersebut, bahkan dari jarak jauh. Suhu Freezer dapat diatur mulai dari -23 derajat celcius hingga -15 derajat celcius, sedangkan suhu Fridge dapat diatur dari 1 derajat celcius hingga 7 derajat celcius.
Pengguna juga dapat mengatur tingkat kecerahan dari rendah, sedang, hingga tinggi. Hal ini membantu pengguna untuk menghemat energi listrik. Joseph berharap teknologi ini dapat membantu pengguna Samsung menjadi lebih efisien dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan.
“Kami ingin menjadi mitra dalam kehidupan Anda. Kami ingin menjadi bagian dari kehidupan Anda. Dengan SmartThings, kami berharap tidak hanya terhubung, tetapi juga dapat menghemat energi. Menghemat energi ini untuk generasi masa depan,” tutupnya.