Apple Developer Academy di Jakarta telah berhasil melahirkan lebih dari 200 developer iOS berbakat sejak tahun 2018. Setiap tahun, para siswa yang telah menyelesaikan program selama 9 bulan di akademi ini memamerkan aplikasi tugas akhir mereka sebagai tanda kelulusan. Di Green Office Park, BSD, Tangerang Selatan, banyak pelajar fokus pada proyek kesehatan.
Tidak hanya itu, banyak siswa juga berusaha meningkatkan aksesibilitas bagi orang-orang dengan masalah kesehatan atau membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis. Salah satu proyek yang mencuri perhatian tahun ini adalah Oculab, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk membantu dalam mendeteksi bakteri Tuberkulosis (TB) pada sampel dahak.
Indonesia memiliki jumlah kasus TB tertinggi kedua di dunia menurut laporan World Health Organization’s (WHO). Proses pemeriksaan dahak yang memakan waktu hingga 2 jam menjadi salah satu tantangan utama dalam pengobatan TB. Namun, dengan aplikasi Oculab, proses tersebut dapat dipersingkat menjadi hanya 5-10 menit saja.
Berbeda dengan metode konvensional yang memerlukan pemeriksaan manual lapangan pandang mikroskop secara individual, Oculab menggunakan video dari mikroskop dan teknologi AI untuk mempercepat proses identifikasi. Teknisi laboratorium hanya perlu merekam pergeseran lapangan pandang, dan AI akan melakukan analisisnya.
Hasil pemeriksaan akan ditampilkan dalam format PDF untuk verifikasi lebih lanjut oleh laboratorium. Kecepatan pemeriksaan menjadi keunggulan utama dari aplikasi ini jika dibandingkan dengan metode manual yang melelahkan. Dengan Oculab, proses yang awalnya memakan waktu hingga 2 jam sekarang hanya membutuhkan waktu 5-10 menit saja.
Luthfi Misbachul Munir, Technical Lead dan Full Stack Developer dari tim pengembang Oculab, menjelaskan bahwa aplikasi ini tidak hanya mempercepat proses pemeriksaan, tetapi juga mengurangi beban kerja teknisi laboratorium. Proses manual yang memerlukan pemeriksaan 100 lapangan pandang secara individual bisa membuat leher sakit dan mata lelah.
Dengan Oculab, teknisi dapat lebih efisien dalam melakukan pemeriksaan, sehingga meningkatkan produktivitas dan akurasi dalam mendeteksi bakteri TB. Aplikasi ini memberikan solusi inovatif dalam bidang kesehatan yang dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh tenaga medis di lapangan.
Dengan adanya Apple Developer Academy di Jakarta, para developer muda dapat mengembangkan ide-ide kreatif mereka dalam menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Oculab adalah contoh nyata bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan membantu dalam penanganan penyakit serius seperti Tuberkulosis.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi antara para siswa dan mentor di Apple Developer Academy, diharapkan akan lahir lebih banyak aplikasi pintar dan bermanfaat di masa depan. Semoga Oculab dan proyek-proyek lainnya dapat terus memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia.