Tri Rismaharini Menteri Sosial, memperjelas pandangannya terhadap perawatan lansia di Indonesia, yang menurutnya tidak selaras dengan konsep panti jompo. Risma menekankan bahwa perawatan lansia di panti jompo bukanlah bagian dari budaya bangsa Indonesia. Menurutnya, meskipun panti jompo dapat memberikan perlindungan bagi lansia yang terlantar, hal tersebut juga dapat menyebabkan anak-anak untuk menelantarkan orang tua mereka.
Dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Aceh Utara, Risma menegaskan bahwa penelantaran lansia bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan agama Indonesia. Dia menyatakan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan menelantarkan orang tua, baik itu terkait masalah ekonomi maupun alasan lainnya.
Risma juga menyoroti pentingnya pendidikan budi pekerti yang menekankan nilai-nilai kepedulian terhadap lansia sejak dini. Dia menekankan perlunya memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diwariskan kepada generasi selanjutnya agar tidak ada lagi lansia yang terlantar di Indonesia.
Selain fokus pada isu perawatan lansia, Kementerian Sosial juga menghadapi tantangan terkait kebutuhan akan air bersih di beberapa wilayah. Risma mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa air sumur yang digunakan mungkin mengandung zat berbahaya. Untuk mengatasi masalah ini, Kemensos telah membangun instalasi air bersih di dua desa di Aceh Utara, yaitu Desa Geudumbak dan Desa Cinta Makmur.
Risma menjelaskan bahwa bantuan air bersih ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih yang aman untuk digunakan, terutama untuk keperluan memasak. Kemensos juga berkomitmen untuk terus mencari solusi bagi wilayah-wilayah lain yang membutuhkan bantuan serupa.
Dengan demikian, Tri Rismaharini menegaskan pandangannya terhadap perawatan lansia dan juga menunjukkan komitmen Kemensos dalam mengatasi masalah kebutuhan dasar seperti air bersih bagi masyarakat Indonesia.